Thursday, February 05, 2009

Others その他


Hari ini, kamis 5 February 2008, pukul 1:30 pagi, aku jatuh lagi dari motor kesayangan-ku. Tidak seperti biasanya justru jatuh dari motor yang kualami saat itu membuatku pusing sendiri, pasalnya aku hanya menjalankan motorku dengan speed 40 km per jam, sedangkan aku biasanya naik motor dengan memacu speed rata-rata 80 km per jam.
Ya friends..., pagi ini aku baru pulang dari tempat tinggal temanku setelah pembicaraan bisnis yang kami lakukan. Memang sich isi pembicaraan sedikit tidak mengenakkan, bahkan merugikan buatku, co'z pada pembicaraan itu aku kalah argumen, and walhasil sepanjang perjalanan pulang dengan motor kesayanganku aku melamun tak ada juntrungan.
Yes friends..., sepanjang perjalananku tadi, pandangan didepan mataku terkaburkan oleh bayangan perdebatan kami tadi, memikirkan kembali taktik dan strategi (karena taktik dan strategi berbeda artinya menurut dosen Manajemen Strategi di kampusku dulu) agar aku dapat memenangkan negosiasi yang akan kami lakukan kembali karena aku bilang pada lawan debatku "aku akan banding" hehehehe...
Dalam hati kecilku walau bagaimanapun, perdebatan dengan teman nantinya jangan sampai membuat pertemanan yang telah kita bina menjadi kisruh ataupun retak. Bisnis is Bisnis, harus dikeluarkan dan dipisahkan dari hubungan yang lainnya termasuk pertemanan. Jangan sampai bisnis yang kita lakukan menjadikan pertemanan yang telah kita bina menjadi RETAK's, justru sebaliknya pertemanan seharusnya menjadi lebih sohib dan akrab lagi...
.
.
.
SyaI
2009年2月5日現在(木曜日)
SyaI lagi...hehehe...

Wednesday, February 04, 2009

1999~2002 (2) Japan 福岡-日本

4 April 1999, jam 23:30, Aku naik pesawat dari Jakarta menuju Tokyo. Saat itu pesawat yang aku naiki adalah JAL (Japan Air Line). Perjalanan dari Jakarta (Bandar udara Soekarno Hatta) ke Tokyo (Bandar Udara Narita), ditempuh langsung tanpa transit dengan waktu 7,5 jam. Ehm...walaupun naik pesawat, tapi karena 7,5 jam lumayan juga badan pada pegel...hehehe...

Singkat cerita, aku tiba di Bandar Udara Narita pada pukul 6:30 (WIB) hari ini (sudah tanggal 5 April 1999), karena ada perbedaan waktu (JISA=時差) antara Jakarta dan Tokyo sebesar 2 jam, maka aku segera menyeting jam tanganku menjadi pukul 8:30. Wah sudah sampai pikirku... Setelah ambil Bagasi, maka aku segera bergegas mencari jalur kereta bawah tanah, yang kelak kemudian hari aku kenal sebagai CHIKA TETSU = 地下鉄. Dengan Chika tetsu Narita ini aku bergerak menuju stasiun kereta Tokyo, untuk melanjutkan perjalananku ke Yamagata Prefecture, karena sesuai peraturan yang aku terima, sebelum aku benar-benar dapat mempelajari teknik listrik nantinya, terlebih dahulu aku harus dapat mengenal budaya dan bahasa Jepang lebih dalam lagi di pusat pelatihan dan pendidikan di Kota Shinjo, Yamagata Prefektur.

Bulan April, menurut informasi yang aku terima dari orang Jepang, dan buku-buku tentang Jepang yang pernah kubaca adalah musim semi, dimana suhu udara berkisar antara 15 sampai 20 derajat. Namun kenyataannya di peron kereta terpampang bahwa suhu udara saat itu adalah 10 derajat. Emmhh cukup dingin...kukancingkan jas yang aku pakai, lalu kubuka tas, kukeluarkan selembar jacket yang memang sengaja kubawa sebagai persiapan untuk mengahadapi cuaca Jepang bulan April.

Pukul 9:00 di peron stasiun TOKYO, tibalah kereta super cepat (baca Shinkansen = 新幹線) tujuan Yamagata, para penumpang termasuk aku berbaris satu-satu dengan teratur memasuki kereta. Setelah penjaga peron meniup peluit panjang, Shinkansen mulai bergerak perlahan-lahan meninggalkan Tokyo menuju Yamagata.

Perjalanan daro Tokyo ke Yamagata memakan waktu 4 jam, dengan kata lain aku tiba di Yamagata stasiun (Eki = 駅) pada pukul 13:00. Oh iya, ada yang terlupa!!!, selama berada didalam Shinkansen, aku berkali-kali melihat keluar melalui jendela, masya Allah, saat itulah aku baru benar-benar percaya bahwa kereta super cepat yang terkenal itu memang ada, buktinya dari dalam kereta aku melihat seakan-akan pohon-pohon berlari meninggalkan aku yang duduk di dalam kereta. Selidik punya selidik, ternyata Shinkansen jenis Hikari yang aku naiki dapat berlari dengan kecepatan maksimum 200 kilometer per jam, dan saat itu kereta-ku berlari dengan kecepatan 120 kilometer per jam saja....
(Sebagai informasi tambahan, secara teritori, Yamagata, termasuk ke dalam wilayah TOHOKU=東北, yaitu wilayah northeastern area dari pulau Honshu. (Jepang memiliki 4 pulau dan satu kepulauan, yaitu Pulau Hokkaido, Pulau Honshu, Pulau Shikoku, dan Pulau Kyushu serta kepulauan Okinawa), dimana untuk kondisi cuaca secara berurutan dari Pulau Hokkaido adalah dingin, sedang, sedang, panas, panas).


(Untuk Yamagata sendiri sebenarnya kondisi cuaca hampir sama dengan Hokkaido, yaitu apabila musim dingin, penduduk sudah harus siap-siap sekop dan traktor untuk membersihkan salju tebal di jalan dan diatas atap rumah mereka...hehehehe...).


Kembali lagi ke cerita-ku, Dari pusat kota Yamagata, Yamagata Prefektur, aku kembali melanjutkan perjalananku (ganti kereta) dengan kereta biasa (baca Futsu Densha = 普通電車) menuju Shinjo Training Center di kota Shinjo. Dimana perjalanan saat itu aku tempuh selama lebih kurang satu jam.
Jadi dapat dibayangkan perjalananku dari Jakarta tanpa istirahat untuk sampai di kota Shinjo adalah 7,5 jam ditambah 4 jam, ditambah 1 jam, sehingga total perjalanan yang harus aku tempuh saat itu adalah 12,5 jam...Luarrrr Biasaaaa....


Selama keberadaanku di Yamagata Prefektur, tempat terkenal yang aku kunjungi adalah Yamagata Onsen, dan Yamagata Yamadera. Yamagata Onsen adalah tempat pemandian air panas alam, dimana terbagi menjadi tiga kategori, yaitu pemandian untuk perempuan, pemandian untuk laki-laki, dan pemandian untuk campuran antara laki-laki dan perempuan.
Sedangkan Yamagata Yamadera adalah tempat terkenal untuk beribadah umat Budha atau Shinto, yang letaknya ada diatas puncak bukit. Dimana selain digunakan sebagai tempat ibadah, juga dewasa ini banyak dimanfaatkan juda sebagai tempat pariwisata bagi orang-orang stress yang banyak ditemui di Jepang, di negara matahari terbit ini.
Ditempat ini jualah, untuk pertama kalinya aku mulai merasakan masakan-masakan khas Jepang seperti Natto = ナット, umeboshi = 梅干, sushi = 寿司, sashimi = 刺身, ocha = お茶, o sake = お酒. Serta di tempat inilah aku mulai mengenal ryoukan = 旅館, bunka = 文化, dan pengetahuan umum lainnya...
Terimakasih Yamagata-ku, terimakasih sensei-senseiku, salam slalu untuk smuwa kebaikan yang telah aku terima......
SyaI
2009年2月5日(木曜日現在)

Friday, January 16, 2009

1999~2002 (1) Japan 福岡-日本






Bulan November 1998, adalah terakhir keberadaanku di Pulau Batam. Di awal Desember 2008 aku kembali ke Jakarta ketempat orang tuaku.





Awal tahun 1999 selama 3 bulan (January ~ Maret), Aku belajar bahasa Jepang disalah satu pusat pelatihan bahasa Jepang di Bekasi. Selama periode di atas dengan tekun kupelajari bahasa dan budaya Jepang dengan intensive hingga walaupun belajar hanya 3 bulan aku sudah dapat menghapal ribuan kata bahasa Japan.





Akhir bulan Maret tahun 1999, aku menyelesaikan kursus bahasa Japan-ku di Bekasi, lalu dalam tenggang waktu emapt hari, kupersiapkan segala sesuatu untuk keberangkatanku ke Negara Matahari Terbit.....Japan.....The Second Dream Land after Batam Island........




シャイ
2009年1月16日・朝7時15分現在(ベカシ)
Facebook me!
http://www.planetbisnis.com/?id=Syai-Bekasi
syai.bks0512@gmail.com

Wednesday, January 07, 2009

Era 1994-1998 (03) バタム島

Walow dah kluar dari tempat kerjaku, aku masih tinggal di Batam hingga akhir tahun 1998 untuk mempersiapkan keberangkatan ku negara Sakura (Negara Matahari Terbit).

Di awal tahun 1999 aku kembali ke Jakarta untuk blajar bahasa orang Jepun, pamit ma kluarga untuk kembali merantau, kali ini menyeberang lautan naik pesawat selama 7 jam....untuk tiba di Dream Land...


Facebook me!
syai.bks0512@gmail.com

Sunday, January 04, 2009

Era 1994-1998 (02) バタム島

Selain kerjan...kerjaan...dan kerjaan...,

Ya, selain kerjaan, kerjaan, dan kerjaan, banyak kisah-kisah baik suka maupun duka yang aku alami di Batam. Salah satu yang terpenting adalah kisah c..u..in..t..h..a..q. Ya, tentang itu... banyak sekali yang aku alami. Sebagai alumnus STM di zaman itu, aku tergolong makhluk yang langka, berbeda, dengan teman-teman lainnya dalam hal asmara. Inipun karena faktor ekonomi kali yak...?, aku bukan terlahir sebagai orang kaya, sehingga yang harus aku pikir saat masa-masa sekolah, termasuk STM, adalah belajar jadi siswa terbaik, sehingga bisa gampang cari uang tuk bantu bonyok (bokap and nyokap), dan bukan jadi siswa yang punya banyak teman wanita (p..h..a..c..a..r..) hehehehehe ,,,,, walhasil dari TK - STM, aku tidak pernah pounya teman dekat wanita (JomblO gitu lOh)..., klo orang yang pernah aku suka sih ada, di waktu SD ada Ipi (married), SMP ada Arie P (tak tau rimbanya, katanya sie dah married juga), STM ada Iceu (married), bisa dikata cinta bertepuk sebelah tangan (ya iyalaaaah, ngomong aja nggak...hehehe).

BTW, kembali lagi ke Batam, tahun pertama sejak keberadaanku di Pulau ini, aku masih terkonsentrasi pada "gali emas", belum pada hal-hal berbau yang namanya cinta, namun menginjak tahun kedua keberadaanku di Batam, rasa sepi mulai merongrong kesendirianku, konsentrasiku mulai terpecah, dan mulailah aku ber-aktivitas pada hal-hal untuk memenuhi dan mengobati rasa "sepi" ku.

Tahun kedua sejak keberadaanku di Batam, aku mulai mengenal beberapa teman wanita dan coba untuk merajut jalinan dengan salah satunya. Tapi, dasar "kadal" (blum bisa dibilang buaya karena masih kecil-kecilan), , yang tadinya hanya berupa penjajakan untuk kenal lebih deket dengan lawan jenis ku yang namanya wanita, aku kebablasan (bahasa jerman-nya...he3x), setiap yang aku kenal aku kasih harapan (gak sengaja, bukan maksut ati-maaf yak bwat klian smuwa), sehingga akhirnya aku sendiri jadi binun mo pilih yang mana, yang ujung-ujungnya aku deketin smuwanya.
Tak ada niatan atow keinginanku tuk nyakitin mereka, tapi sebaliknya karena sikapku yang seperti ini, tidak tegas pada mereka, aku malah mungkin jadi bikin mreka semua "sakit...".

Kejadian sejak tahun kedua keberadaanku di Pulau Batam ini terus berlanjut hingga berakhirnya keberadaanku di pulau yang indah dan penuh kenangan ini.
Singkat cerita di tahun 1998 (November), aku mengajukan Surat Pengunduran diriku dari perusahaan tempat ku kerja, untuk mempersiapkan pengembaraanku selanjutnya ke tempat yang lebih jauh..., Japan ... (Dreams come true).................................

Masih terngiang di telingaku, salah satu ucapan kakak pintarku, An. Nn. Ek, "Mas I", kamu bakalan jadi orang. Ucapan kakak ku inilah salah satunya, yang selalu memacu aku untuk selalu menggapai dan meraih cita-citaku untuk menjadi yang terbaik...

Salamku bwat segenap penghuni pulau Batam...SyaI, 1994-1998...
Facebook me!
syai.bks0512@gmail.com

Nagoya Temple - Japan (名古屋城)


Osu Kannon in Nagoya is revered as one of the most important temples of the Shingon-Buddhism sectarian. Located at the heart of Nagoya, the temple stands as one of the major attractions of the city. The temple dates back several centuries, and the structure as we see it today, is actually a reconstruction of the original that had naturally been ruined with time. 

The Osu Kannon temple houses a shrine of Kanzeon-bosatsu or kannon-sama and is worshipped as the Japanese goddess of mercy. Sculpted by kobo-daishi, a priest of the Heian (Peaceful) era, the image of Kanzeon-bosatsu draws numerous visitors to its grounds. The image is eloquent with a benign smile carved on it, and is indeed an embalming sanctum for the worshippers here. A number of exquisite Buddha images line close to the main image and add to the quaint charm of the temple.


Nagoya Osu Kannon had originally been built in the Gifu Prefecture, on the banks of the Kiso and Nagara River and served as a strategic point in the fortification of the main Tokugawa fort. However, a devastating flood in 1605 swept away the ancient structure, and all that remained were a few scriptures and other treasures.


Tokugawa Ieyasu later housed these remains in the new temple that was constructed in 1612 in the site where it stands till date. The present building however, is a 1970 reconstruction, as the old structure had fallen prey to the ravaging flames that destroyed the main building and its adjacent pagoda in the 1820s.

The reconstructed temple closely resembles the original construction and stands today to narrate a fascinating history. The temple grounds draw a huge crowd to marvel at the colorful architecture, and the number of visitors multiplies as the temple grounds host its monthly flea markets. On the 18th and 28th of each month, the precincts of Osu Kannon are transformed into a bustling hub of shops supplying a variety of souvenirs and interesting oriental pieces.

copyright : ASIAROOMS (c) is a registered trademark used under licence by Asiarooms Pte. Ltd.




Note : Di Osu Kannon banyak orang Indonesia suka kongkow-kongkow, ngumpul sambil pada belanja oleh-oleh (biasanya elektronic-->Camera, DigiCam, NoteBook, dll) di hari sabtu atow minggu, kata temen yang masih disana, bahkan hingga hari ini katanya.....
Bwat temen/rekan yang sempet dan akan ke Japan, khususnya ke daerah (Sizuoka, Hamamatsu, Nagoya, Mie Pref (termasuk Yokkaichi)), trus mo cari Omiyage (oleh-oleh), tempat paling okke mungkin Osu Kannon ini....cheers....

Tentang Keberhasilan Toyota (名古屋市)



Museum Otomobil (Museum Toyota)

Pada Bulan November 2003, Aku berkesempatan untuk berkunjung ke Museum Toyota di Aichi Prefecture , kota Nagoya - Japan.

Dari kunjungan ini, aku mendapatkan wawasan baru, bahwa ternyata, suatu keberhasilan memang tidak datang dengan sendirinya, tetapi keberhasilan itu tetap harus diiringi dengan usaha, kerja keras, kemauan dan doa. Hal ini yang terjadi dan telah dilakukan para pendiri TOYOTA.

Cerita lengkap tentang keberhasilan TOYOTA yang aku dengar langsung dari sumber di Museum ini (namanya lupa, dan catatan perjalanan entah terselip dimana --> nanti dicari lagi deh...) berawal dari mesin tenun kain. Iya benar dari mesin tenun kain (pengahasil kain) menjadi produsen mobil nomor satu di dunia, mengalahkan GM (General Motor), bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan...Inilah hal yang perlu ditiru oleh kita semua.....

Jan 04, 2009 --> 01:45 AM

Facebook me!

syai.bks0512@gmail.com

Sakura no Hana (桜の花)

Bunga Sakura dari Japan...

Japan merupakan negara yang terkenal dengan Shunkashuutou, yaitu negara yang mempunyai empat musim, Haru - Natsu - Aki - Fuyu (musim Semi (Spring) - musim Panas (Summer) - musim Gugur (Autumn/Fall) - musim Dingin (Winter)), dimana pada setiap musim mempunyai keunikan atau ciri atau lambang yang lekat pada setiap musim tersebut.

Selama lebih kurang 5,5 tahun tinggal di Japan, musim yang paling aku sukai adalah musim semi, dimana pada musim ini bunga Sakura mekar yang dimulai dari kepulauan Okinawa-Okinawa, Pulau Kyushu-Fukuoka, Pulau Shikoku, Pulau Honshu-Hiroshima/Osaka/Nagoya/Sizuoka/Tokyo hingga ke Pulau Hokkaido-Hakodate, yaitu pergerakannya teratur dari Pulau paling selatan Japan (Okinawa) hingga ke Pulau paling utara Japan (Hokkaido) dari bulan February hingga bulan April setiap tahunnya.

Pada musim Semi ini kondisi udaranya tidak panas dan juga tidak dingin, artinya udaranya sedang-sedang saja. Jika kita ibaratkan dengan Indonesia, kondisi udara pada musim Semi di Japan ini, tidak berbeda dengan kondisi udara normal di Lembang (Jawa Barat), segar dan menyejukkan.
Aktivitas yang rutin/kebiasaan yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Japan pada musim ini adalah melakukan HANAMI, yaitu suatu aktivitas makan dan minum yang dilakukan di bawah pohon bunga Sakura ini sambil menikmati indahnya bunga Sakura baik bersama keluarga dan handai taulan, maupun bersama dengan rekan-rekan sekantor atau bahkan dengan pasangan-pasangan laki-laki dan perempuan masing-masing. Hanami arti harfiahnya adalah Hana = bunga, sedangkan mi adalah kependekan dari miru = melihat, sehingga arti harfiah dari Hanami adalah melihat/menyaksikan bunga (Sakura).

Satu lagi yang berbeda dengan Indonesia, Jika di Indonesia tutup buku dan awal dimulainya tahun pelajaran baru dan kenaikan pangkat para pejabat dilakukan pada akhir bulan Desember - awal Januari, sedangkan di Japan dilakukan pada musim semi ini, yaitu akhir bulan Maret - Awal April.

Jan 04, 2009 - 01:20 AM

Saturday, January 03, 2009

Era 1994-1998 (01) バタム島

Pendahuluan...

1994 Aku lulus SMK (STM) di Bandung. Saat lulus pertama kali yang muncul dalam benakku adalah cari uang... Iya "cari uang untuk masa depanku", pikir-ku. Tapi "bagaimana caranya?????", muncul pertanyaan yang paling menjengkelkan bagi diriku.
Iya benar saat itu aku baru lulus, dan belum mengenal atau pun mempersiapkan apa yang namanya cari kerja (Bodohnya aku....hiks....). Aku coba cari referensi dari teman, sodara, surat kabar dan depnaker mengenai informasi lowongan kerja, Gotcha...akhirnya kutemukan informasi penting ini dari salah seorang bapak petugas Depnaker di Jl. Asia Afrika Bandung?? (aku lupa, tapi daerahnya tidak jauh dari Jl. Asia Afrika Bandung). Benar, saat itu dari Bandung dibutuhkan beberapa orang tenaga terampil lulusan STM (dan Lulusan Sarjana tentunya....hehehehe....) untuk ditempatkan sebagai teknisi / tenaga ahli lulusan Listrik dan Mesin di Batam (Kepulauan Riau).

Singkat cerita, aku yang sedikit beruntung (hanya merupakan salah seorang lulusan STM Negeri cukup ternama) di Bandung ini akhirnya lulus dan diterima di salah satu perusahaan PMA-Japan, dan ditempatkan di bagian Teknisi Lapangan.

Dua tahun berjalan akhirnya karierku terkoreksi, ada sedikit peningkatan, yang tadinya ditempatkan dibagian teknisi di mutasi kebagian engineering...wow kesempatan emas pikir-ku. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, karena memang di departemen baru ini selain masalah teknis, juga faktor bahasa sangat menunjang dalam pekerjaan yang akan aku hadapi, karena aku akan berkomunikasi dengan orang-orang asing yang mungkin tidak paham akan bahasa ibu pertiwi (bahasa Indonesia) yang aku kuasai dengan baik ini. Untuk itu aku memulai sesuatu yang baru, selain bekerja, aku juga mulai belajar (Bahasa orang bule, sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang bule ataupun dengan orang Japan) selama kurang lebih 3 tahun. Yah...alhamdulillah dengan modal bahasa cas cis cus dan pengetahuan teknik listrik seadanya aku cukup berhasil dalam pekerjaanku.

Bersambung.......

Facebook me!
syai.bks0512@gmail.com