
Singkat cerita, aku tiba di Bandar Udara Narita pada pukul 6:30 (WIB) hari ini (sudah tanggal 5 April 1999), karena ada perbedaan waktu (JISA=時差) antara Jakarta dan Tokyo sebesar 2 jam, maka aku segera menyeting jam tanganku menjadi pukul 8:30. Wah sudah sampai pikirku... Setelah ambil Bagasi, maka aku segera bergegas mencari jalur kereta bawah tanah, yang kelak kemudian hari aku kenal sebagai CHIKA TETSU = 地下鉄. Dengan Chika tetsu Narita ini aku bergerak menuju stasiun kereta Tokyo, untuk melanjutkan perjalananku ke Yamagata Prefecture, karena sesuai peraturan yang aku terima, sebelum aku benar-benar dapat mempelajari teknik listrik nantinya, terlebih dahulu aku harus dapat mengenal budaya dan bahasa Jepang lebih dalam lagi di pusat pelatihan dan pendidikan di Kota Shinjo, Yamagata Prefektur.

Pukul 9:00 di peron stasiun TOKYO, tibalah kereta super cepat (baca Shinkansen = 新幹線) tujuan Yamagata, para penumpang termasuk aku berbaris satu-satu dengan teratur memasuki kereta. Setelah penjaga peron meniup peluit panjang, Shinkansen mulai bergerak perlahan-lahan meninggalkan Tokyo menuju Yamagata.
Perjalanan daro Tokyo ke Yamagata memakan waktu 4 jam, dengan kata lain aku tiba di Yamagata stasiun (Eki = 駅) pada pukul 13:00. Oh iya, ada yang terlupa!!!, selama berada didalam Shinkansen, aku berkali-kali melihat keluar melalui jendela, masya Allah, saat itulah aku baru benar-benar percaya bahwa kereta super cepat yang terkenal itu memang ada, buktinya dari dalam kereta aku melihat seakan-akan pohon-pohon berlari meninggalkan aku yang duduk di dalam kereta. Selidik punya selidik, ternyata Shinkansen jenis Hikari yang aku naiki dapat berlari dengan kecepatan maksimum 200 kilometer per jam, dan saat itu kereta-ku berlari dengan kecepatan 120 kilometer per jam saja....



Jadi dapat dibayangkan perjalananku dari Jakarta tanpa istirahat untuk sampai di kota Shinjo adalah 7,5 jam ditambah 4 jam, ditambah 1 jam, sehingga total perjalanan yang harus aku tempuh saat itu adalah 12,5 jam...Luarrrr Biasaaaa....
Selama keberadaanku di Yamagata Prefektur, tempat terkenal yang aku kunjungi adalah Yamagata Onsen, dan Yamagata Yamadera. Yamagata Onsen adalah tempat pemandian air panas alam, dimana terbagi menjadi tiga kategori, yaitu pemandian untuk perempuan, pemandian untuk laki-laki, dan pemandian untuk campuran antara laki-laki dan perempuan.


Ditempat ini jualah, untuk pertama kalinya aku mulai merasakan masakan-masakan khas Jepang seperti Natto = ナット, umeboshi = 梅干, sushi = 寿司, sashimi = 刺身, ocha = お茶, o sake = お酒. Serta di tempat inilah aku mulai mengenal ryoukan = 旅館, bunka = 文化, dan pengetahuan umum lainnya...
Terimakasih Yamagata-ku, terimakasih sensei-senseiku, salam slalu untuk smuwa kebaikan yang telah aku terima......
SyaI
2009年2月5日(木曜日現在)
Asik ya bisa jalan-jalan di tokyo. Sebagai penggemar manga pengen juga sih liat jepun kaya apa. hehehe... Salam kenal ya
ReplyDelete