Tuesday, October 16, 2012
Aisan Nasmoco Industri. PT
Since July 25, 2011 I have 転職しました。Now I am working at PT. Aisan Nasmoco Industri which has HQ in Japan. Also in my current company, I work sometimes until late due to the date line.
My current company is a company which manufacture and sell an automotive spare part product with main customer is T company, D company and Y company.
It must be a great opportunity for me to joint with this great company...^^
Syaifullah
+62 813 8133 5298
Saturday, May 01, 2010
Tentang "Pengalaman" ---> Motivasi untuk Usaha
Pengalaman adalah guru yang terbaik dan juga yang terburuk.
Terbaik karena kita belajar langsung, Terburuk karena ia meminta bayaran yang sangat mahal. Oleh sebab itu, karena kita sudah membayar dengan sangat mahal, maka jadikanlah pengalaman tersebut sebagai suatu pelajaran yang sangat berharga.
1) Penjualan meledak di bulan-bulan awal.
Ada dua kemungkinan untuk itu.
Satu, produk dan pemasarannya bagus.
Kedua, bisa jadi telah terjadi penjualan buble (busa), yang walaupun kelihatannya besar, tetapi isinya kosong.
Penjualan buble itu sering terjadi pada penjualan jor-joran dengan kredit.
Memberikan hutang memang dapat meningkatkan penjualan. Tetapi itu akan menjadi sangat berbahaya, apabila diberikan kepada orang yang niat bayarnya tidak bagus, yang kompetitor kitapun menghindar dan tidak mau menjual kepadanya.
Pemberian hutang untuk pelanggan itu bagai buah simalakama, jika tidak diberi, pelanggan akan bertransaksi ke tempat lain yang memberikan hutang, namun jika diberikan ada pelanggan yang tidak bayar..., karena kemungkinan pelanggan tidak membayar itu tetap dan selalu ada, sehingga perlu disiasati dengan melakukan pembatasan atau pemberian limit hutang...
Misalkan hanya memberikan hutang untuk masing-masing orang maksimal senilai 2jt - 5jt, tergantung pada kepercayaan kita terhadap tiap-tiap pelanggan. Selanjutnya jika limit sudah tercapai, pelanggan harus bayar terlebih dahulu sebelum bisa berhutang kembali. Atau dapat dilakukan sesuai ijin/kesepakatan yang dapat diberikan. Yang perlu diperhatikan, pemberian limit ini perlu diberitahukan kepada pelanggan, serta perlu diberitahukan juga mengenai kapan penagihan yang akan dilakukan.
2) Penggelapan uang oleh karyawan.
Pengelapan yang merupakan salah satu kejahatan, dapat terjadi karena adanya kesempatan + niat ...(kata bang NAPI...hehehe)
Bagi pengusaha, resiko ini akan selalu ada.
Penggelapan uang oleh karyawan bisa dicegah dengan sistem stok yang baik serta denda..., dimana hal yang sama juga pasti diterapkan diperusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil...
COntoh : misalkan stok kita yang seharusnya ada 5, ternyata stok didapati hanya tersisa 4 saja, maka kekurangan 1 harus diganti oleh karyawan (tentu saja setelah melalui proses klarifikasi yang bijaksana...^^)
Apabila mempunyai banyak karyawan, kita dapat menerapkan sistem tanggung bersama kekurangannya, atau menerapkan sistem buku masing-masing...(memakai buku masing-masing, dengan memberikan jatah/tanggung jawab stok pada masing-masing karyawan).
Atau bila kita tidak berada di tempat setiap saat, dapat juga diterapkan / dipekerjakan seorang supervisor yang berfungsi untuk mempertanggungjawab perusahaan yang kita jalankan, termasuk salah satunya tanggung jawab untuk stok...
3) Bangkit kembali
Dalam berwirausaha memang hanya ada dua kemungkinan yaitu untung dan rugi saat merugi, kita tidak perlu berlarut larut dalam keadaan tersebut karena tidak akan mengembalikan keadaan pada keadaan semula. Dari sekarang, coba kita rintis kembali sesuai kemampuan, dan cobalah kita "tambal" kekurangan sebelumnya. Modal yang besar yang kita punya adalah pelanggan kita sebelumnya, bina kembali silaturrahmi, karena jika kita mulai kembali dengan penuh semangat, maka yakinlah bahwa kita akan mampu melaluinya dengan baik. Dan satu hal diluar itu yang perlu diperhatikan adalah jangan lupa banyak bersyukur kepada Tuhan, perbanyak sedekah dan berinfaq, karena semua itu tidak akan mengurangi harta yg kita miliki, namun sebaliknya akan membuat harta kita semakin berkembang. Seperti air di dalam gelas, "Jika kita ingin agar gelas itu terus dapat diisi dengan air, maka keluarkan sebagian air sehingga gelas akan terisi terus. Namun jika sebagian air tidak dikeluarkan, maka tentu saja air akan memenuhi gelas tersebut, dan efeknya air akan tumpah terbuang"
Untuk bangkit kembali, mulailah dari kecil, mulai dari yang ada, dan mulailah dari sekarang.
Pohon besar yang banyak kita lihat, adalah pohon yang tumbuh dari sebuah benih kecil.
Demikian juga kita, Bangkitlah...dan, Sukseslah selalu ...
diedit oleh SyaI...dari [MCers] by : Devi, Johny Rusly, [H]en[G]ky, Arif...
Thursday, February 05, 2009
Others その他
Ya friends..., pagi ini aku baru pulang dari tempat tinggal temanku setelah pembicaraan bisnis yang kami lakukan. Memang sich isi pembicaraan sedikit tidak mengenakkan, bahkan merugikan buatku, co'z pada pembicaraan itu aku kalah argumen, and walhasil sepanjang perjalanan pulang dengan motor kesayanganku aku melamun tak ada juntrungan.
Yes friends..., sepanjang perjalananku tadi, pandangan didepan mataku terkaburkan oleh bayangan perdebatan kami tadi, memikirkan kembali taktik dan strategi (karena taktik dan strategi berbeda artinya menurut dosen Manajemen Strategi di kampusku dulu) agar aku dapat memenangkan negosiasi yang akan kami lakukan kembali karena aku bilang pada lawan debatku "aku akan banding" hehehehe...
Dalam hati kecilku walau bagaimanapun, perdebatan dengan teman nantinya jangan sampai membuat pertemanan yang telah kita bina menjadi kisruh ataupun retak. Bisnis is Bisnis, harus dikeluarkan dan dipisahkan dari hubungan yang lainnya termasuk pertemanan. Jangan sampai bisnis yang kita lakukan menjadikan pertemanan yang telah kita bina menjadi RETAK's, justru sebaliknya pertemanan seharusnya menjadi lebih sohib dan akrab lagi...
.
.
.
SyaI
2009年2月5日現在(木曜日)
SyaI lagi...hehehe...
Wednesday, February 04, 2009
1999~2002 (2) Japan 福岡-日本
4 April 1999, jam 23:30, Aku naik pesawat dari Jakarta menuju Tokyo. Saat itu pesawat yang aku naiki adalah JAL (Japan Air Line). Perjalanan dari Jakarta (Bandar udara Soekarno Hatta) ke Tokyo (Bandar Udara Narita), ditempuh langsung tanpa transit dengan waktu 7,5 jam. Ehm...walaupun naik pesawat, tapi karena 7,5 jam lumayan juga badan pada pegel...hehehe...
Singkat cerita, aku tiba di Bandar Udara Narita pada pukul 6:30 (WIB) hari ini (sudah tanggal 5 April 1999), karena ada perbedaan waktu (JISA=時差) antara Jakarta dan Tokyo sebesar 2 jam, maka aku segera menyeting jam tanganku menjadi pukul 8:30. Wah sudah sampai pikirku... Setelah ambil Bagasi, maka aku segera bergegas mencari jalur kereta bawah tanah, yang kelak kemudian hari aku kenal sebagai CHIKA TETSU = 地下鉄. Dengan Chika tetsu Narita ini aku bergerak menuju stasiun kereta Tokyo, untuk melanjutkan perjalananku ke Yamagata Prefecture, karena sesuai peraturan yang aku terima, sebelum aku benar-benar dapat mempelajari teknik listrik nantinya, terlebih dahulu aku harus dapat mengenal budaya dan bahasa Jepang lebih dalam lagi di pusat pelatihan dan pendidikan di Kota Shinjo, Yamagata Prefektur.
Bulan April, menurut informasi yang aku terima dari orang Jepang, dan buku-buku tentang Jepang yang pernah kubaca adalah musim semi, dimana suhu udara berkisar antara 15 sampai 20 derajat. Namun kenyataannya di peron kereta terpampang bahwa suhu udara saat itu adalah 10 derajat. Emmhh cukup dingin...kukancingkan jas yang aku pakai, lalu kubuka tas, kukeluarkan selembar jacket yang memang sengaja kubawa sebagai persiapan untuk mengahadapi cuaca Jepang bulan April.
Pukul 9:00 di peron stasiun TOKYO, tibalah kereta super cepat (baca Shinkansen = 新幹線) tujuan Yamagata, para penumpang termasuk aku berbaris satu-satu dengan teratur memasuki kereta. Setelah penjaga peron meniup peluit panjang, Shinkansen mulai bergerak perlahan-lahan meninggalkan Tokyo menuju Yamagata.
Perjalanan daro Tokyo ke Yamagata memakan waktu 4 jam, dengan kata lain aku tiba di Yamagata stasiun (Eki = 駅) pada pukul 13:00. Oh iya, ada yang terlupa!!!, selama berada didalam Shinkansen, aku berkali-kali melihat keluar melalui jendela, masya Allah, saat itulah aku baru benar-benar percaya bahwa kereta super cepat yang terkenal itu memang ada, buktinya dari dalam kereta aku melihat seakan-akan pohon-pohon berlari meninggalkan aku yang duduk di dalam kereta. Selidik punya selidik, ternyata Shinkansen jenis Hikari yang aku naiki dapat berlari dengan kecepatan maksimum 200 kilometer per jam, dan saat itu kereta-ku berlari dengan kecepatan 120 kilometer per jam saja....
(Sebagai informasi tambahan, secara teritori, Yamagata, termasuk ke dalam wilayah TOHOKU=東北, yaitu wilayah northeastern area dari pulau Honshu. (Jepang memiliki 4 pulau dan satu kepulauan, yaitu Pulau Hokkaido, Pulau Honshu, Pulau Shikoku, dan Pulau Kyushu serta kepulauan Okinawa), dimana untuk kondisi cuaca secara berurutan dari Pulau Hokkaido adalah dingin, sedang, sedang, panas, panas).
Singkat cerita, aku tiba di Bandar Udara Narita pada pukul 6:30 (WIB) hari ini (sudah tanggal 5 April 1999), karena ada perbedaan waktu (JISA=時差) antara Jakarta dan Tokyo sebesar 2 jam, maka aku segera menyeting jam tanganku menjadi pukul 8:30. Wah sudah sampai pikirku... Setelah ambil Bagasi, maka aku segera bergegas mencari jalur kereta bawah tanah, yang kelak kemudian hari aku kenal sebagai CHIKA TETSU = 地下鉄. Dengan Chika tetsu Narita ini aku bergerak menuju stasiun kereta Tokyo, untuk melanjutkan perjalananku ke Yamagata Prefecture, karena sesuai peraturan yang aku terima, sebelum aku benar-benar dapat mempelajari teknik listrik nantinya, terlebih dahulu aku harus dapat mengenal budaya dan bahasa Jepang lebih dalam lagi di pusat pelatihan dan pendidikan di Kota Shinjo, Yamagata Prefektur.
Bulan April, menurut informasi yang aku terima dari orang Jepang, dan buku-buku tentang Jepang yang pernah kubaca adalah musim semi, dimana suhu udara berkisar antara 15 sampai 20 derajat. Namun kenyataannya di peron kereta terpampang bahwa suhu udara saat itu adalah 10 derajat. Emmhh cukup dingin...kukancingkan jas yang aku pakai, lalu kubuka tas, kukeluarkan selembar jacket yang memang sengaja kubawa sebagai persiapan untuk mengahadapi cuaca Jepang bulan April.
Pukul 9:00 di peron stasiun TOKYO, tibalah kereta super cepat (baca Shinkansen = 新幹線) tujuan Yamagata, para penumpang termasuk aku berbaris satu-satu dengan teratur memasuki kereta. Setelah penjaga peron meniup peluit panjang, Shinkansen mulai bergerak perlahan-lahan meninggalkan Tokyo menuju Yamagata.
Perjalanan daro Tokyo ke Yamagata memakan waktu 4 jam, dengan kata lain aku tiba di Yamagata stasiun (Eki = 駅) pada pukul 13:00. Oh iya, ada yang terlupa!!!, selama berada didalam Shinkansen, aku berkali-kali melihat keluar melalui jendela, masya Allah, saat itulah aku baru benar-benar percaya bahwa kereta super cepat yang terkenal itu memang ada, buktinya dari dalam kereta aku melihat seakan-akan pohon-pohon berlari meninggalkan aku yang duduk di dalam kereta. Selidik punya selidik, ternyata Shinkansen jenis Hikari yang aku naiki dapat berlari dengan kecepatan maksimum 200 kilometer per jam, dan saat itu kereta-ku berlari dengan kecepatan 120 kilometer per jam saja....
(Sebagai informasi tambahan, secara teritori, Yamagata, termasuk ke dalam wilayah TOHOKU=東北, yaitu wilayah northeastern area dari pulau Honshu. (Jepang memiliki 4 pulau dan satu kepulauan, yaitu Pulau Hokkaido, Pulau Honshu, Pulau Shikoku, dan Pulau Kyushu serta kepulauan Okinawa), dimana untuk kondisi cuaca secara berurutan dari Pulau Hokkaido adalah dingin, sedang, sedang, panas, panas).
(Untuk Yamagata sendiri sebenarnya kondisi cuaca hampir sama dengan Hokkaido, yaitu apabila musim dingin, penduduk sudah harus siap-siap sekop dan traktor untuk membersihkan salju tebal di jalan dan diatas atap rumah mereka...hehehehe...).
Kembali lagi ke cerita-ku, Dari pusat kota Yamagata, Yamagata Prefektur, aku kembali melanjutkan perjalananku (ganti kereta) dengan kereta biasa (baca Futsu Densha = 普通電車) menuju Shinjo Training Center di kota Shinjo. Dimana perjalanan saat itu aku tempuh selama lebih kurang satu jam.
Jadi dapat dibayangkan perjalananku dari Jakarta tanpa istirahat untuk sampai di kota Shinjo adalah 7,5 jam ditambah 4 jam, ditambah 1 jam, sehingga total perjalanan yang harus aku tempuh saat itu adalah 12,5 jam...Luarrrr Biasaaaa....
Selama keberadaanku di Yamagata Prefektur, tempat terkenal yang aku kunjungi adalah Yamagata Onsen, dan Yamagata Yamadera. Yamagata Onsen adalah tempat pemandian air panas alam, dimana terbagi menjadi tiga kategori, yaitu pemandian untuk perempuan, pemandian untuk laki-laki, dan pemandian untuk campuran antara laki-laki dan perempuan.
Selama keberadaanku di Yamagata Prefektur, tempat terkenal yang aku kunjungi adalah Yamagata Onsen, dan Yamagata Yamadera. Yamagata Onsen adalah tempat pemandian air panas alam, dimana terbagi menjadi tiga kategori, yaitu pemandian untuk perempuan, pemandian untuk laki-laki, dan pemandian untuk campuran antara laki-laki dan perempuan.
Sedangkan Yamagata Yamadera adalah tempat terkenal untuk beribadah umat Budha atau Shinto, yang letaknya ada diatas puncak bukit. Dimana selain digunakan sebagai tempat ibadah, juga dewasa ini banyak dimanfaatkan juda sebagai tempat pariwisata bagi orang-orang stress yang banyak ditemui di Jepang, di negara matahari terbit ini.
Ditempat ini jualah, untuk pertama kalinya aku mulai merasakan masakan-masakan khas Jepang seperti Natto = ナット, umeboshi = 梅干, sushi = 寿司, sashimi = 刺身, ocha = お茶, o sake = お酒. Serta di tempat inilah aku mulai mengenal ryoukan = 旅館, bunka = 文化, dan pengetahuan umum lainnya...
Terimakasih Yamagata-ku, terimakasih sensei-senseiku, salam slalu untuk smuwa kebaikan yang telah aku terima......
SyaI
2009年2月5日(木曜日現在)
Friday, January 16, 2009
1999~2002 (1) Japan 福岡-日本
Bulan November 1998, adalah terakhir keberadaanku di Pulau Batam. Di awal Desember 2008 aku kembali ke Jakarta ketempat orang tuaku.
Awal tahun 1999 selama 3 bulan (January ~ Maret), Aku belajar bahasa Jepang disalah satu pusat pelatihan bahasa Jepang di Bekasi. Selama periode di atas dengan tekun kupelajari bahasa dan budaya Jepang dengan intensive hingga walaupun belajar hanya 3 bulan aku sudah dapat menghapal ribuan kata bahasa Japan.
Akhir bulan Maret tahun 1999, aku menyelesaikan kursus bahasa Japan-ku di Bekasi, lalu dalam tenggang waktu emapt hari, kupersiapkan segala sesuatu untuk keberangkatanku ke Negara Matahari Terbit.....Japan.....The Second Dream Land after Batam Island........
シャイ
2009年1月16日・朝7時15分現在(ベカシ)
Facebook me!
http://www.planetbisnis.com/?id=Syai-Bekasi
syai.bks0512@gmail.com
Wednesday, January 07, 2009
Era 1994-1998 (03) バタム島
Walow dah kluar dari tempat kerjaku, aku masih tinggal di Batam hingga akhir tahun 1998 untuk mempersiapkan keberangkatan ku negara Sakura (Negara Matahari Terbit).
Di awal tahun 1999 aku kembali ke Jakarta untuk blajar bahasa orang Jepun, pamit ma kluarga untuk kembali merantau, kali ini menyeberang lautan naik pesawat selama 7 jam....untuk tiba di Dream Land...
Facebook me!
syai.bks0512@gmail.com
Di awal tahun 1999 aku kembali ke Jakarta untuk blajar bahasa orang Jepun, pamit ma kluarga untuk kembali merantau, kali ini menyeberang lautan naik pesawat selama 7 jam....untuk tiba di Dream Land...
Facebook me!
syai.bks0512@gmail.com
Sunday, January 04, 2009
Era 1994-1998 (02) バタム島
Selain kerjan...kerjaan...dan kerjaan...,
Ya, selain kerjaan, kerjaan, dan kerjaan, banyak kisah-kisah baik suka maupun duka yang aku alami di Batam. Salah satu yang terpenting adalah kisah c..u..in..t..h..a..q. Ya, tentang itu... banyak sekali yang aku alami. Sebagai alumnus STM di zaman itu, aku tergolong makhluk yang langka, berbeda, dengan teman-teman lainnya dalam hal asmara. Inipun karena faktor ekonomi kali yak...?, aku bukan terlahir sebagai orang kaya, sehingga yang harus aku pikir saat masa-masa sekolah, termasuk STM, adalah belajar jadi siswa terbaik, sehingga bisa gampang cari uang tuk bantu bonyok (bokap and nyokap), dan bukan jadi siswa yang punya banyak teman wanita (p..h..a..c..a..r..) hehehehehe ,,,,, walhasil dari TK - STM, aku tidak pernah pounya teman dekat wanita (JomblO gitu lOh)..., klo orang yang pernah aku suka sih ada, di waktu SD ada Ipi (married), SMP ada Arie P (tak tau rimbanya, katanya sie dah married juga), STM ada Iceu (married), bisa dikata cinta bertepuk sebelah tangan (ya iyalaaaah, ngomong aja nggak...hehehe).
BTW, kembali lagi ke Batam, tahun pertama sejak keberadaanku di Pulau ini, aku masih terkonsentrasi pada "gali emas", belum pada hal-hal berbau yang namanya cinta, namun menginjak tahun kedua keberadaanku di Batam, rasa sepi mulai merongrong kesendirianku, konsentrasiku mulai terpecah, dan mulailah aku ber-aktivitas pada hal-hal untuk memenuhi dan mengobati rasa "sepi" ku.
Tahun kedua sejak keberadaanku di Batam, aku mulai mengenal beberapa teman wanita dan coba untuk merajut jalinan dengan salah satunya. Tapi, dasar "kadal" (blum bisa dibilang buaya karena masih kecil-kecilan),, yang tadinya hanya berupa penjajakan untuk kenal lebih deket dengan lawan jenis ku yang namanya wanita, aku kebablasan (bahasa jerman-nya...he3x), setiap yang aku kenal aku kasih harapan (gak sengaja, bukan maksut ati-maaf yak bwat klian smuwa), sehingga akhirnya aku sendiri jadi binun mo pilih yang mana, yang ujung-ujungnya aku deketin smuwanya.
Tak ada niatan atow keinginanku tuk nyakitin mereka, tapi sebaliknya karena sikapku yang seperti ini, tidak tegas pada mereka, aku malah mungkin jadi bikin mreka semua "sakit...".
Kejadian sejak tahun kedua keberadaanku di Pulau Batam ini terus berlanjut hingga berakhirnya keberadaanku di pulau yang indah dan penuh kenangan ini.
Singkat cerita di tahun 1998 (November), aku mengajukan Surat Pengunduran diriku dari perusahaan tempat ku kerja, untuk mempersiapkan pengembaraanku selanjutnya ke tempat yang lebih jauh..., Japan ... (Dreams come true).................................
Masih terngiang di telingaku, salah satu ucapan kakak pintarku, An. Nn. Ek, "Mas I", kamu bakalan jadi orang. Ucapan kakak ku inilah salah satunya, yang selalu memacu aku untuk selalu menggapai dan meraih cita-citaku untuk menjadi yang terbaik...
Salamku bwat segenap penghuni pulau Batam...SyaI, 1994-1998...
Facebook me!
syai.bks0512@gmail.com
Ya, selain kerjaan, kerjaan, dan kerjaan, banyak kisah-kisah baik suka maupun duka yang aku alami di Batam. Salah satu yang terpenting adalah kisah c..u..in..t..h..a..q. Ya, tentang itu... banyak sekali yang aku alami. Sebagai alumnus STM di zaman itu, aku tergolong makhluk yang langka, berbeda, dengan teman-teman lainnya dalam hal asmara. Inipun karena faktor ekonomi kali yak...?, aku bukan terlahir sebagai orang kaya, sehingga yang harus aku pikir saat masa-masa sekolah, termasuk STM, adalah belajar jadi siswa terbaik, sehingga bisa gampang cari uang tuk bantu bonyok (bokap and nyokap), dan bukan jadi siswa yang punya banyak teman wanita (p..h..a..c..a..r..) hehehehehe ,,,,, walhasil dari TK - STM, aku tidak pernah pounya teman dekat wanita (JomblO gitu lOh)..., klo orang yang pernah aku suka sih ada, di waktu SD ada Ipi (married), SMP ada Arie P (tak tau rimbanya, katanya sie dah married juga), STM ada Iceu (married), bisa dikata cinta bertepuk sebelah tangan (ya iyalaaaah, ngomong aja nggak...hehehe).
BTW, kembali lagi ke Batam, tahun pertama sejak keberadaanku di Pulau ini, aku masih terkonsentrasi pada "gali emas", belum pada hal-hal berbau yang namanya cinta, namun menginjak tahun kedua keberadaanku di Batam, rasa sepi mulai merongrong kesendirianku, konsentrasiku mulai terpecah, dan mulailah aku ber-aktivitas pada hal-hal untuk memenuhi dan mengobati rasa "sepi" ku.
Tahun kedua sejak keberadaanku di Batam, aku mulai mengenal beberapa teman wanita dan coba untuk merajut jalinan dengan salah satunya. Tapi, dasar "kadal" (blum bisa dibilang buaya karena masih kecil-kecilan),
Tak ada niatan atow keinginanku tuk nyakitin mereka, tapi sebaliknya karena sikapku yang seperti ini, tidak tegas pada mereka, aku malah mungkin jadi bikin mreka semua "sakit...".
Kejadian sejak tahun kedua keberadaanku di Pulau Batam ini terus berlanjut hingga berakhirnya keberadaanku di pulau yang indah dan penuh kenangan ini.
Singkat cerita di tahun 1998 (November), aku mengajukan Surat Pengunduran diriku dari perusahaan tempat ku kerja, untuk mempersiapkan pengembaraanku selanjutnya ke tempat yang lebih jauh..., Japan ... (Dreams come true).................................
Masih terngiang di telingaku, salah satu ucapan kakak pintarku, An. Nn. Ek, "Mas I", kamu bakalan jadi orang. Ucapan kakak ku inilah salah satunya, yang selalu memacu aku untuk selalu menggapai dan meraih cita-citaku untuk menjadi yang terbaik...
Salamku bwat segenap penghuni pulau Batam...SyaI, 1994-1998...
Facebook me!
syai.bks0512@gmail.com
Subscribe to:
Posts (Atom)