Japan merupakan negara yang terkenal dengan Shunkashuutou, yaitu negara yang mempunyai empat musim, Haru - Natsu - Aki - Fuyu (musim Semi (Spring) - musim Panas (Summer) - musim Gugur (Autumn/Fall) - musim Dingin (Winter)), dimana pada setiap musim mempunyai keunikan atau ciri atau lambang yang lekat pada setiap musim tersebut.
Selama lebih kurang 5,5 tahun tinggal di Japan, musim yang paling aku sukai adalah musim semi, dimana pada musim ini bunga Sakura mekar yang dimulai dari kepulauan Okinawa-Okinawa, Pulau Kyushu-Fukuoka, Pulau Shikoku, Pulau Honshu-Hiroshima/Osaka/Nagoya/Sizuoka/Tokyo hingga ke Pulau Hokkaido-Hakodate, yaitu pergerakannya teratur dari Pulau paling selatan Japan (Okinawa) hingga ke Pulau paling utara Japan (Hokkaido) dari bulan February hingga bulan April setiap tahunnya.
Pada musim Semi ini kondisi udaranya tidak panas dan juga tidak dingin, artinya udaranya sedang-sedang saja. Jika kita ibaratkan dengan Indonesia, kondisi udara pada musim Semi di Japan ini, tidak berbeda dengan kondisi udara normal di Lembang (Jawa Barat), segar dan menyejukkan.
Aktivitas yang rutin/kebiasaan yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Japan pada musim ini adalah melakukan HANAMI, yaitu suatu aktivitas makan dan minum yang dilakukan di bawah pohon bunga Sakura ini sambil menikmati indahnya bunga Sakura baik bersama keluarga dan handai taulan, maupun bersama dengan rekan-rekan sekantor atau bahkan dengan pasangan-pasangan laki-laki dan perempuan masing-masing. Hanami arti harfiahnya adalah Hana = bunga, sedangkan mi adalah kependekan dari miru = melihat, sehingga arti harfiah dari Hanami adalah melihat/menyaksikan bunga (Sakura).
Satu lagi yang berbeda dengan Indonesia, Jika di Indonesia tutup buku dan awal dimulainya tahun pelajaran baru dan kenaikan pangkat para pejabat dilakukan pada akhir bulan Desember - awal Januari, sedangkan di Japan dilakukan pada musim semi ini, yaitu akhir bulan Maret - Awal April.
No comments:
Post a Comment